Terima kasih, ayah.

Lelaki ini, yang semakin dimakan usia, masih aku kagumi dan aku sayangi. Ayah, kami belum lagi sempat ucapkan 'terima kasih' atas semuanya. Mungkin dah, tapi belum lagi dengan disertai isi hati kami. Kalaulah ayah tahu betapa sebaknya hati ni masa ayah sendiri yang nikahkan kami.

Kami nampak wajah sugul ayah. Entah apa ertinya. Dalam redha ada rasa terpaksa, betul kan ayah? Kami minta maaf sebab kami dah larikan diri dari menjadi tanggungan ayah. Kami tahu ayah mampu, tapi kami pun nak ayah dapat pahala yang lebih sebab pernikahan ni. Kami dah jadi hak mutlak suami kami. Kami bukan lagi hak ayah sepenuhnya, kan ayah? Tapi ayah kena tahu, hormat dan sayang ni takkan berubah. 

Kami janji ngan ayah, kami akan belajar dan jadi isteri yang baik. Tak pernah sekalipun ayah terlepas dari doa kami sehari-hari. Kalaulah ayah tahu... Terima kasih sudi walikan kami. Tanpa ayah, pernikahan ni tak mungkin terjadi. Ayah ingat lagi tak, ayah asyik ulang je lafaz nikah tu.. gementar agaknya ye? Hehe.. Tapi, you did it well! Ayah, jangan sakit-sakit lagi ye.. Doa kami selalu ada untuk ayah. Ayah layak untuk syurga Dia.

Sabda Rasulullah saw, 

Maksud Hadis: "Wahai Ali, ada tiga perkara janganlah di lewat-lewatkan. Yang pertama : Solat apabila telah masuk waktunya, yang kedua : Jenazah apabila telah hadir dan yang ketiga : anak dara apabila telah ada orang sekufu dengannya”.

Ya Allah, pelihara dia dalam kasih sayang-Mu.

Dia ayah yang terbaik buatku. 

Dulu dan selamanya.